Pelatihan Investigasi Insiden Sertifikasi BNSP

Ternyata, upaya untuk meminimalkan, mengurangi, hingga mencegah kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan investigasi insiden. Pasalnya, orang-orang yang memiliki keterampilan sebagai investigator mampu melakukan analisa terhadap near miss dan history kecelakaan-kecelakaan sebelumnya. Dengan demikian, dapat dipilih tindakan-tindakan proaktif sebagai upaya perbaikan. Hasilnya potensi kecelakaan di sebuah perusahaan dapat diturunkan secara efektif.

Pentingnya Pelatihan Investigasi Insiden

Faktanya, jika program pencegahan kecelakaan yang diterapkan tidak berjalan sempurna, berarti terdapat cacat dalam metode atau keterampilan investigator. Oleh karena itu, rekomendasi dan hasil investigasi tidak tepat sasaran sehingga merugikan banyak pihak.  Artinya, perusahaan memerlukan pembelajaran melalui instruktur-instruktur profesional, khususnya yang berpengalaman di bidang K3, industri, atau bidang akademik.

Secara umum, investigasi insiden didefinisikan sebagai aktivitas untuk mencari fakta-fakta perihal kecelakaan kerja yang terjadi di suatu perusahaan, baik berupa penyebab atau langkah-langkah untuk mencegah hal-hal serupa. Sedangkan, orang-orang yang  melakukan investigasi disebut sebagai investigator. Pada umumnya, investigator berasal dari perusahaan yang bersangkutan dan kerap terwujud dalam tim investigasi.

Tidak semua orang dapat melakukan investigasi tanpa mengikuti pelatihan investigasi secara khusus. Pasalnya, hal ini membutuhkan pengakuan tertulis melalui sertifikasi kompetensi keahlian keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan aturan, sertifikasi ini mengatur soal Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang tertuang dalam KEP.248/MEN/V/2007 dan SKKNI K3 dalam KEP.42/MEN/III/2008.

Urgensi Pelatihan Investigasi Insiden

Sebenarnya, sebuah pelatihan investigasi memiliki peran yang krusial. Pelatihan K3 dijalankan untuk mendukung budaya K3 di dunia kerja, di mana keselamatan dan kesehatan para pekerja adalah prioritas. Di sisi lain, seorang investigator dituntut untuk memiliki keterampilan khusus yang sukar diperoleh secara otodidak. Oleh karena itu, pelatihan benar-benar memiliki urgensi tersendiri.

Dengan mengikuti pelatihan investigasi insiden ini, Kamu akan mempelajari materi-materi sesuai SKKNI :

  1. Teori penyebab kecelakaan
  2. Metode analisis kecelakaan (teori dan contoh kasus)
  3. Prosedur investigasi insiden
  4. Review dan persiapan uji kompetensi untuk mempersiapkan Kamu menghadapi uji kompetensi dimana pada uji kompetensi tersebut menentukan apakah Kamu layak mengajukan sertifikasi dari BNSP atau tidak

NO

KODE UNIT

JUDUL UNIT

1.

KKK.00.02.003.01

Mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko K3

2.

KKK.00.02.014.01

Menganalisis dan mengevaluasi risiko K3

3.

KKK.00.03.002.01

Partisipasi dalam penyelidikan kecelakaan

4.

KKK.00.03.005.01

Mengembangkan analisa informasi dan data K3, dan proses pelaporan serta dokumentasi

Pada dasarnya, pengadaan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perihal pentingnya penerapan K3 di dunia kerja. Selain itu, Kamu juga dituntut untuk memahami perihal sebab dan dampak kecelakaan, termasuk melakukan langkah-langkah analisa kecelakaan. Akhirnya, dengan belajar melalui insiden keselamatan dan kecelakaan sebelumnya, Kamu dapat meminimalkan risiko atau mencegah insiden serupa.

Kualifikasi Investigasi Insiden Berdasarkan BNSP

Akhirnya, pelatihan merupakan langkah konkrit untuk memperoleh sertifikasi dari BNSP. Pasalnya, sertifikasi merupakan pengakuan dan didapat dengan memenuhi berbagai kualifikasi tertentu, termasuk membutuhkan persyaratan berdasarkan riwayat pendidikan dan periode pengalaman kerja agar memperoleh pencapaian secara optimal.

Persyaratan Uji Kompetensi Investigasi Insiden

No

Pendidikan Minimal

Pengalaman kerja

1

SLTA

3 Tahun

2

D3

Pengalaman minimal 2 tahun

3

Strata 1

Pengalaman minimal 1 tahun

4

Strata 2

Pengalaman minimal 6 bulan

Sedangkan, dokumen-dokumen yang meliputi :

  1. Foto copy KTP
  2. Foto copy ijazah terakhir
  3. Sertifikat kursus K3
  4. Surat rekomendasi pimpinan
  5. Pas foto 3 x 4
  6. Melampirkan bukti pelatihan berbasis metode analisa akar masalah
  7. Melampirkan bukti membuat laporan investigasi (ringkasan eksekutif, pendahuluan, data dan fakta, analisis insiden, kesimpulan, dan rekomendasi) serta mengisi form hasil investigasi

Dengan demikian, cobalah memperoleh keterampilan yang dibutuhkan melalui pelatihan investigasi. Pelatihan diadakan selama 3 hari, yakni 2 hari pembekalan dan 1 hari untuk uji kompetensi. Hal ini bertujuan untuk memperoleh sertifikasi BNSP sehingga memiliki prospek kerja yang lebih menjanjikan di sebuah perusahaan, termasuk meningkatkan karir dengan investigasi insiden.

Bagi Kamu yang membutuhkan pelatihan dan sertifikasi investigasi insiden BNSP, Formasi Training menadi pilihan yang tepat karena Kami merupakan lembaga training dan sertifikasi resmi, terdaftar sebagai TUK di LSP. Selain sertifikasi BNSP, Formasi Training juga menyediakan pilihan pelatihan awareness investigasi insiden bagi Kamu yang membutuhkan. Semua pelatihan yang disediakan Formasi Training bisa dilakukan secara Inhouse Training, Kami mampu dan sudah berpengalaman menyelenggarakan Inhouse Training di berbagai kota di Indonesia. Sampaikan kebtuhan Kamu, tim terbaik Formasi Training akan dengan senang hati membantu memberikan solusi terbaik. Lihat juga kegiatan pelatihan terbaru di sini.