Penerapan K3 Pada Proyek Konstruksi

Penerapan K3 pada proyek kontruksi menjadi hal yang sangat krusial dan tidak boleh ditoleransi. Pasalnya, proyek konstruksi akan melibatkan berbagai pekerjaan berat serta berbahaya, sehingga mesti memperhatikan keselamatan dan kesehatan setiap karyawannya.

Tentunya, tidak akan ada orang yang ingin bekerja pada proyek konstruksi yang mengabaikan penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), bukan? Oleh sebab itu, K3 pada proyek konstruksi penting sekali untuk diterapkan.

Bagaimana Cara Penerapan K3 Pada Proyek Konstruksi?

Berikut ini merupakan beberapa cara penerapan K3 pada proyek konstruksi yang bisa Anda ketahui:

  • Melakukan Penyuluhan Agar Mendapatkan Wawasan

Seseorang yang telah lama bekerja pada dunia konstruksi, baik itu kontraktor maupun pekerja  belum tentu sepenuhnya mengerti akan pentingnya K3. Hingga kini, masih banyak perusahaan proyek konstruksi yang lalai serta tidak menyediakan prosedur keselamatan bagi pekerjanya. Alasan yang seringkali digunakan adalah untuk menekan biaya proyek.

Banyak para pekerja yang direkrut tanpa adanya prosedur keselamatan yang jelas, dimana perusahaan hanya menyediakan upah sebagai bayaran dari hasil kerja yang dilakukan. Hal seperti inilah yang menyebabkan banyak kasus pekerja tidak bisa terselamatkan dari bahaya maut.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk mengadakan penyuluhan terkait penerapan K3 pada proyek konstruksi agar semua pekerja dapat memahami serta mampu menghindari bahaya saat bekerja.

  • Melakukan Pengujian Kelayakan Alat-alat

Jika para pekerja sudah mengetahui pentingnya K3, kini saatnya untuk menguji kelayakan alat serta mesin yang digunakan untuk membantu pekerjaan proyek konstruksi.

Alat dan mesin memang akan memudahkan pekerja saat sedang bekerja. Namun, kedua hal itu memiliki batas maksimal dalam penggunaannya. Batas itu akan memberitahukan kepada Anda bahwa alat dan mesin sudah tidak bisa digunakan lagi.

Jika Anda masih menggunakan peralatan maupun mesin yang sudah tidak layak pakai, maka akan menimbulkan risiko kecelakaan. Tak hanya para pekerja saja, masyarakat yang ada di sekitar proyek konstruksi pun akan terkena imbas dari bahayanya.

Oleh sebab itu, semua peralatan mesti diuji kelayakannya supaya terhindar dari hal-hal berbahaya. Ada baiknya setiap alat dan mesin bisa Anda pelihara secara rutin supaya tetap digunakan dengan baik dalam jangka waktu lama.

  • Menerapkan Peraturan Pemerintah

Penerapan K3 pada proyek konstruksi berikutnya Anda harus bisa menerapkan peraturan pemerintah yang memuat terkait hal tersebut. Salah satunya dalam undang-undang, seperti Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor: KEP 20/DJPPK/VI/2004 yang isinya berupa aturan bagaimana suatu proyek konstruksi dapat dilakukan.

Contohnya, jika suatu proyek konstruksi memiliki total 100 pekerja, setidaknya ada satu ahli utama K3, satu ahli madya K3, serta dua ahli muda K3 konstruksi.

Selain itu, ada beberapa peraturan pemerintah yang menjelaskan terkait penerapan K3 pada proyek konstruksi, yaitu:

  1. UU Nomor 1 Tahun 1970 terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  2. UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
  3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 terkait K3 Lingkungan Kerja
  4. Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
  5. UU Nomor 40 Tahun 2004 terkait Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
  • Membuat Sistem Relevan dan Berkelanjutan

Sebagai institusi yang membawahi para pekerja proyek, perusahaan mesti menyediakan prosedur keselamatan yang tepat. Hal ini tentu bisa dilakukan dengan cara membuat sistem keselamatan yang tepat dan efektif.

Misalnya,  perusahaan dapat mengatur terkait hal-hal berikut:

  1. Durasi lama bekerja
  2. Waktu pemesanan
  3. Waktu pemasukkan bahan-bahan material
  4. Menetapkan kualitas standar pekerja
  5. Menyusun metode serta teknik yang benar untuk bekerja.

Kenapa Penerapan K3 Pada Proyek Konstruksi Harus Dilakukan?

Menurut pernyataan dari Menteri Ketenagakerjaan, pada tahun 2021 ada sekitar 82.000 kecelakaan yang terjadi saat bekerja. Angka itu mesti diminimalisir serta ditekan supaya para pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan aman tanpa ada rasa khawatir.

Oleh sebab itu, penerapan K3 pada proyek konstruksi mesti diterapkan dengan baik agar keselamatan dan kesehatan pekerja tetap terpelihara. Pasalnya, K3 bukan hanya aturan yang sifatnya formalitas saja, tetapi mesti diimplementasikan dalam suatu pekerjaan maupun proyek untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Sebab, K3 sendiri sudah masuk dalam standar Internasional di seluruh negara, termasuk Indonesia.