Insiden adalah peristiwa atau kecelakaan yang terjadi secara tidak terduga, tidak direncanakan, dan tidak diinginkan. Meski ini tak selalu mengakibatkan cedera atau korban jiwa, insiden bisa menyebabkan kerusakan properti atau mengganggu aktivitas lainnya.
Setelah terjadi suatu insiden, penyelidikan atau investigasi harus segera dilakukan untuk mengetahui fakta tentang peristiwa tersebut. Tujuannya adalah mendapatkan informasi yang akurat sebelum adanya perusakan atau penghilangan barang bukti. Ini juga berfungsi untuk mengetahui akar penyebab kejadian dan menentukan tindakan pencegahan supaya insiden serupa tidak terjadi lagi.
Dari penjelasan singkat di atas maka bisa kita simpulkan bahwa investigasi insiden adalah kegiatan penyelidikan yang dilakukan untuk mengetahui fakta-fakta tentang peristiwa kecelakaan yang terjadi termasuk untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut sehingga bisa dilakukan tindakan untuk mencegah kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.
Untuk bisa melakukan investigasi insiden yang baik dan benar maka harus dilakukan oleh orang yang berkompeten, oleh karena itu kamu bisa program pelatihan investigasi insiden serta uji kompetensi agar dapat diketahui tingkat kompetensi seseorang dalam melakukan investigasi insiden.
Langkah-langkah Investigasi Insiden
Dilansir dari berbagai sumber, adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk investigasi insiden, yaitu sebagai berikut.
1. Melakukan tindakan segera
Saat terjadi insiden, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengambil tindakan segera. Langkah ini mungkin termasuk mengambil area aman, melestarikan area kejadian, dan pemberian pertolongan pertama pada korban kecelakaan.
Melestarikan area kejadian disini adalah melakukan dokumentasi tempat kejadian, misalnya merekam, memotret, menulis, atau membuat sketsa peristiwa. Ini berguna untuk mencegah penghapusan atau penghilangan bukti material.
2. Menyusun rencana investigasi
Langkah ini berfungsi untuk memastikan investigasi insiden berjalan sistematis dan lengkap. Ini mungkin mencakup persiapan melakukan investigasi, misalnya menentukan sumber daya mana yang dibutuhkan, siapa saja yang bisa terlibat, lama penyelidikan, bagaimana langkah eksekusi di lapangan, dan lain sebagainya.
3. Mengumpulkan data
Setelah insiden, investigasi memang harus dilakukan segera untuk memastikan “sumber data” tidak hilang atau lupa. Sumber data disini bisa berupa penampakan area kejadian, dokumen, peralatan, saksi, atau korban. Pengumpulan data biasanya dilakukan dengan mengamati, mempelajari bukti materi, serta wawancara korban atau saksi.
Wawancara biasanya digunakan untuk membangun pemahaman serta mendengar penjelasan langsung tentang gambaran peristiwa yang terjadi. Ini juga merupakan pendekatan yang dapat menenangkan saksi jika mungkin mereka merasa kesal. Pertanyaan terbuka yang tidak hanya dijawab dengan “iya” atau “tidak” serta tidak mengintimidasi, biasanya direkomendasikan dalam wawancara.
4. Menganalisis data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Langkah ini akan mempelajari informasi atau data apapun yang terkumpul dari investigasi lapangan, wawancara, maupun dokumen pendukung. Karena biasanya peristiwa terjadi tidak hanya satu peristiwa, tetapi berupa serangkaian peristiwa, langkah ini akan membantu mengurutkan peristiwa secara sistematis dan mengetahui akar penyebabnya dengan jelas.
5. Membuat rekomendasi
Langkah terakhir yang paling penting dari investigasi adalah membuat rekomendasi atau menentukan tindakan korektif dari insiden. Ini bertujuan untuk mencegah terjadinya insiden serupa atau berbeda terulang kembali.
Rekomendasi yang dibuat harus spesifik, konstruktif, dan mengidentifikasi akar serta faktor penyebab. Jangan membuat rekomendasi yang bersifat umum, karena itu hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Selain itu, juga jangan membuat rekomendasi untuk mendisiplinkan seseorang atau orang-orang yang mungkin bersalah, karena ini bertentangan dengan tujuan investigasi. Penyelidikan apapun yang bertujuan untuk menemukan siapa yang bersalah, ini adalah salah arah dan tidak benar.
6. Membuat laporan
Membuat laporan secara tertulis tentang urutan peristiwa kejadian secara mendetail dan mudah dipahami. Karena tidak semua yang membaca laporan adalah orang yang mengerti tentang insiden yang terjadi, sertakan dengan jelas dimana bukti yang didasarkan pada fakta tertentu, keterangan saksi, ataupun asumsi lain.
Buatlah laporan dengan sejujurnya. Jika ada keraguan pada beberapa bagian tertentu, katakan demikian. Jangan lupa untuk menyertakan alasan kamu membuat kesimpulan dan rekomendasi yang kamu buat.