Mengenal ISO 14001 Tahun 2015 sebagai ISO Lingkungan

Perubahan besar terjadi terhadap ISO 14001, tepatnya di tahun 2015. ISO 14001 tahun 2015 diharapkan dapat merubah paradigma yang telah ada, dan menjadi tantangan bagi organisasi/perusahaan dalam menerapkan standar ini.

Pengertian ISO 14001

ISO 14001 merupakan standar internasional yang diterbitkan International Organization for Standardisation (ISO)  tentang manajemen lingkungan. Penerapan standar ini bersifat sukarela, awal kemunculan standar ini merupakan perkembangan aspek manajemen mutu, tidak hanya aspek teknis atau ekonomis. ISO 14001 sendiri pertama kali terbit pada 1996 untuk memenuhi kebutuhan organisasi/perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Hal tersebut sejalan dengan target organiasi/perusahaan tersebut. Kemudian di tahun 2004, standar ini mengalami revisi untuk pertama kalinya. Perubahan tersebut untuk mendukung sistem manajemen agar terintegrasi dan sejalan dengan ISO 9001 2008 tentang Sistem Manajemen Mutu.

Tujuan ISO 14001

  1. Melakukan pendekatan terhadap pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Upaya pengelolaannya diseragamkan pada lingkup internasional.
  2. Membantu organisasi/perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup.
  3. Mendukung kegiatan ekonomi dan industri dengan memberikan kemampuan dan fasilitas terkait. Sehingga dapat meminimalisir rintangan dalam berusaha.

Agar tujuan tersebut tercapai, dibentuklah Startegic Advisory Group on the Environment, kemudian Komisi Teknis TC 207 pada 1993 dibentuk oleh ISO. Komisi tersebut terdiri dari beberapa Negara yang bertanggung jawab atas tugas merumuskan konsep standar bertaraf internasional di bidang lingkungan.

Pembagian tugas masing-masing Negara tersebut antara lain :

  • Sub Komisi yang bertanggung jawab atas Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Alam (Environmental Management System)
  • Sub Komisi yang bertanggung jawab atas Audit Lingkungan (Auditing Enviromental)
  • Sub Komisi yang bertanggung jawab atas Label Lingkungan (Labelling)
  • Sub Komisi yang bertanggung jawab atas Evaluasi Kinerja Lingkungan (Performance Evaluating)
  • Sub Komisi yang menangani Analisis Daur Hidup (Life Cycle Analysis)

Penerapan ISO 14001 Tahun 2015 di Perusahaan

Dengan menerapkan ISO 14001 2015 artinya merencanakan pengendalian terhadap seluruh aktifitas perusahaan yang berpotensi merugikan lingkungan. Perusahaan/organisasi juga wajib untuk memahami seluruh aturan dan hukum mengenai lingkungan. Diterapkannya ISO 14001 2015 harus disertai komitmen dari manajemen perusahaan.

Selain itu, pengembangan wawasan tentang lingkungan hidup pada setiap karyawan juga penting untuk kelestarian lingkungan. Penerapan ISO Lingkungan ini juga memerlukan tahapan-tahapan yang sistematis. Tahapan tersebut berupa :

  • Tahap perencanaan perubahan
  • Tahapan pelaksanaan
  • Tahapan pemantauan
  • Tahapan tindak lanjut

Ukuran Keberhasilan Diterapkannya ISO 14001 Tahun 2015

Ukuran keberhasilan penerapan ISO 14001 dilihat dari 2 hal dasar, yaitu :

  • kesesuaian sistem manajemen dengan berbagai persyaratan ISO 14001
  • meningkatnya kemampuan organisasi/perusahaan untuk mengendalikan aktifitasnya dan dampaknya terhadap lingkungan.

Perubahan-Perubahan ISO 14001 Tahun 2015

Hal ini berkaitan dengan diperkenalkannya dua klausa baru yang berhubungan dengan konteks organisasi. Dimana organisasi/perusahaan wajib menentukan isu atau permasalahan-permasalahan yang dapat mempengaruhi perencanaan sistem manajemennya.

  1. Kepemimpinan

Demi kesuksesan penerapan sistem manajemen lingkungan, peran kepemimpinan sangatlah penting dalam menjalankan tugasnya. Pada dasarnya kepemimpinan dibuat untuk secara berkala mempromosikan dan mendukung diterapkannya sistem manajemen lingkungan.

Ada beberapa peran kepemimpinan dalam konteks ini, antara lain :

  • Memastikan tercukupinya sumber daya dalam mempromosikan dan mendukung penerapan sistem manajemen lingkungan
  • Menerapkan sistem manajemen lingkungan
  • Memberi strategi dan arahan tentang pengelolaan lingkungan hidup yang sejalan dengan pencapaian.
  1. Melindungi Lingkungan Hidup

Ekspetasi perusahaan/organisasi sudah diperluas dalam hal komitmen yang proaktif. Ekspetasi tersebut berupa melindungi lingkungan dari bahaya degradasi, konsisten dengan konteks perusahaan/organisasi.

Adanya revisi tidak mendefinisikan melindungi lingkungan, melainkan menjelaskan bahwa cakupannya meliputi pencegahan polusi, penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, mitigasi, dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Selain itu, perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem juga dibahas.

  1. Kinerja Lingkungan Hidup

Terdapat sedikit perubahan penekanan terhadap perbaikan lingkungan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja lingkungan yang sesuai dengan komitmen kebijakan organisasi. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi emisi dan limbah.

  1. Pemikiran Life-Cycle

Ada hal lain yang harus diperhatikan organisasi/perusahaan selain kebutuhan untuk mengelola aspek lingkungan terkait barang/jasa. Hal tersebut adalah diharuskannya organisasi/perusahaan untuk mengendalikan terhadap dampak lingkungan terkait kegiatan produksinya.

ISO 14001 tahun 2004. Terdapat identifikasi terhadap aspek lingkungan serta dampaknya. Namun, hal tersebut belum spesifik atau belum mencangkup yang lebih luas lagi, yaitu belum dibahasnya “life-cycle” dari penggunaan barang/jasa.

Artinya, perlu dibahas bagaimana produk atau jasa tersebut berdampak bagi lingkungan. Berawal dari tahapan produksi sampai `pembuangan akhir. Misalnya penggunaan berbahan dasar dari kertas, perlu ditelusuri bagaimana organisasi/perusahaan mempertimbangkan dari tahap pembuatan sampai pengelolaan akhir.

Karena pada dasanya, penggunaan kertas dapat mengurangi jumlah pepohonan di hutan. Ada macam-macam dampak terhadap lingkungan dari pembuatan kertas diantaranya : global warming, tanah longsor, kerusakan ekosistem, dan kerusakan keanekaragaman hayati.

Hal tersebut harus diperhatikan dan dikendalikan oleh seluruh organisasi/perusahaan yang baru akan menerapkan sistem manajemen lingkungan ini. Atau bisa juga dengan menambahkan pengendalian opsional dari perusahaan yang sudah menerapkannya.

  1. Komunikasi Internal dan Eksternal

ISO 14001 tahun 2015 akan membuat klasul yang terpisah antara komunikasi internal dan eksternal. Untuk komunikasi internal sebenarnya masih hampir sama dengan versi ISO 14001 tahun 2004. Yaitu menentukan level-level dalam komunikasi tentang fungsi dalam perusahaan terkait aspek dan performa lingkungan.

Namun mengenai ini, ada sedikit tambahan dalam ISO 14001 2015 yaitu tentang respon terhadap peningkatan performa lingkungan. Komunikasi eksternal ISO 14001 2015, berhubungan dengan laporan-laporan yang berhubungan dengan performa lingkungan yang dituntut dari persyaratan-persyaratan misalnya persyaratan perundang-undangan.

  1. Dokumentasi

Untuk menyeleraskan dengan ISO 9001, revisi terhadap ISO 14001 menggabungkan istilah ‘informasi terdokumentasi’, bukan hanya istilah dokumen saja. Organisasi/perusahaan akan mempertahankan fleksibilitasnya. Tujuannya agar proses control berjalan dengan baik, maka prosedur-prosedur yang dibutuhkan harus ditentukan.

  1. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Tahun 2015

ISO 14001 tahun 2015 adalah sebagai penyempurna standar ISO 14001 tahun 2004. ISO ini secara resmi diterbitkan pada 16 September 2015. Dengan adanya standar yang lebih baru ini, maka ISO 14001 2004 resmi sudah tidak berlaku lagi dalam waktu 3 tahun.

Standar internasional ini telah diakui sebagai kerangka pengembangan sistem manajemen lingkungan di organisasi/perusahaan. hal ini terbukti efektif dan telah terbukti diadopsi oleh hampir semua Negara di dunia.

Dalam standar ini terdapat perubahan-perubahan. Perubahan tersebut adalah pada kerangka sistem, dan dikenalkannya konsep life-cycle perspective. Dengan adanya standar ini, perusahaan yang menerapkan ISO 14001 versi 2004 telah melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.

Pelatihan ISO 14001 2015 sangat penting untuk diikuti oleh organisasi/perusahaan terkait dengan aktifikas produksinya yang bisa berdampak pada kondisi lingkungan. Selain itu, pemilihan jasa konsultan ISO juga penting dilakukan agar proses sertifikasi berjalan lancar.