
Bekerja di ruang terbatas memiliki beberapa potensi bahaya, baik berasal dari suhu ekstrem, bahan kimia, defisiensi atau kelebihan kadar oksigen, maupun risiko fisik seperti kebisingan atau kejatuhan benda dari atas. Bahaya-bahaya tersebut dapat berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja yang bisa berujung pada cedera serius dan kematian.
Selama bertahun-tahun, banyak pekerja di berbagai bidang pekerjaan harus kehilangan nyawa mereka atau menderita cedera serius saat bekerja di tangki penyimpanan, bejana transport, boiler, jaringan perpipaan, dan lokasi ruang terbatas lainnya. Oleh karenanya, diperlukan pemahaman dan penerapan K3 ruang terbatas untuk mencegah kerugian nyawa.
10 Pertanyaan Bekerja di Ruang Terbatas dan Jawabannya
Untuk menciptakan lingkungan kerja di ruang terbatas yang aman, tentu kita perlu mengetahui beberapa hal-hal dasar untuk bekerja di sana. Adapun beberapa hal yang dapat kita cari tahu adalah:
1. Apa pengertian ruang terbatas?
Ruang terbatas adalah area yang memiliki keterbatasan dalam jalur masuk maupun keluar, tidak dirancang untuk tempat tinggal dan juga mengandung satu atau lebih bahaya. Ruang terbatas merupakan ruang yang:
- Memiliki jalur masuk dan keluar yang terbatas
- Dirancang sedemikian rupa sehingga membuat pekerja di dalamnya dapat terperangkap atau mengalami sesak napas akibat dinding yang melengkung ke dalam atau lantai yang curam dan mengarah ke lorong atau ruangan yang lebih kecil.
- Cukup luas
- Mempunyai struktur sedemikian rupa sehingga pekerja dapat masuk dan melakukan pekerjaan di dalamnya
- Mengandung atmosfer udara/ gas berbahaya, misalnya berasal dari bahan kimia, endapan material, dan kotoran
2. Kategori ruang terbatas melingkupi area apa saja?
Pengkategorian dalam ruang terbatas biasanya meliputi beberapa area, seperti bejana transport, jaringan pipa, tangki, saluran air kotor bawah tanah, ketel pemanas, bak, tungku pembakaran, saluran udara, terowongan bawah tanah, galian lebih dari 1,5 meter.
3. Apa saja potensi bahaya ruang terbatas?
- Kebakaran atau ledakan yang diakibatkan gas dan cairan mudah terbakar
- Kekurangan atau kelebihan oksigen di udara. Konsentrasi oksigen di udara di bawah 19,5% atau melebihi 23,5%
- Bahaya energi mekanik
- Ledakan yang diakibatkan partikel mudah terbakar
- Iritasi atau luka bakar pada kulit akibat kontak langsung dengan bahan kimia
- Tersandung, terpeleset, dan terjatuh
- Bahaya ergonomis serta listrik
- Kebisingan
- Suhu ekstrem
- Jatuhan benda dari atas
- Tertutupnya jalur masuk/ keluar
- Masuknya bahan berbahaya dari luar ruang terbatas
- Bahaya permukaan licin
4. Apakah Izin Masuk diperlukan untuk semua pekerjaan di ruang terbatas?
Pada dasarnya, pekerja yang terlibat wajib membuat izin masuk, jika ruang terbatas memiliki sifat berisi udara berbahaya, cairan atau gas berbahaya, peralatan mekanik dan listrik, berisi bahan yang berpotensi menghambat jalur masuk/ keluar, dan memiliki bentuk tertentu yang dapat membuat pekerja terperangkap di dalamnya.
Namun, ada juga pekerjaan di ruang terbatas yang pekerjanya tidak diharuskan membuat izin masuk, yakni ruang terbatas yang memiliki sifat tidak mengandung zat-zat berbahaya namun terdapat benda-benda yang dapat menyebabkan kematian atau cedera berat, seperti kejatuhan plafon atau benda bergerak.
5. Siapa saja personil yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas?
Personel yang terlibat kerja di ruang terbatas antara lain:
- Pengawas pekerjaan ruang terbatas (Entry Supervisor)
- Petugas utama (entrant)/ pekerja yang secara fisik masuk ke dalam ruang terbatas untuk melaksanakan pekerjaannya.
- Petugas madya/ pendamping (attendant). Pekerja yang berjaga di luar satu atau lebih ruang terbatas dan bertugas mengawasi petugas utama.
- Petugas penyelamat dan tanggap darurat
Semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas harus terlatih untuk memastikan semua pekerjaan terlaksana sesuai prosedur bekerja aman.
6. Seberapa penting pelatihan personil untuk pekerjaan di ruang terbatas?
Sangat penting. Supervisor, petugas madya (attendant), pekerja yang memasuki ruang terbatas dan personel penyelamatan perlu mendapatkan pelatihan mengenai bekerja aman di ruang terbatas. Adalah penting bagi setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas benar-benar dilatih orang yang kompeten.
Program pelatihan untuk ruang terbatas mencakup:
- Prosedur bekerja aman di ruang terbatas
- Bahaya bekerja di ruang terbatas
- Tindakan pengendalian
- Prosedur darurat
- Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan keselamatan
7. Alat pelindung diri (APD) apa yang diperlukan untuk pekerjaan di ruang terbatas?
Alat pelindung diri atau APD bekerja di ruang terbatas meliputi safety helmet, earmuff atau ear plug, safety belt, goggles atau face shield, safety boots, respirator, dan safety coverall. APD tersebut wajib digunakan pekerja saat memasuki ruang terbatas.
Sifat APD memang bukan menghilangkan bahaya, namun untuk meminimalkan atau mengurangi akibat dari bahaya yang bisa menimpa pekerja. Untuk bekerja di ruang terbatas, pelindung pernapasan, seperti pasokan udara bersih melalui selang (hose) dan SCBA diperlukan apabila udara di dalam ruangan tersebut berbahaya atau beracun.
8. Peralatan keselamatan apa saja yang harus tersedia saat bekerja di ruang terbatas?
- Peralatan pengujian dan pemantauan di ruang terbatas untuk mengecek udara berbahaya mencakup konsentrasi oksigen hingga konsentrasi uap dan gas berbahaya.
- Peralatan pengaliran udara (sistem ventilasi)
- Peralatan komunikasi yang diperlukan untuk memonitor pekerja yang masuk ke dalam ruang terbatas dan memberitahu pekerja tersebut bila terjadi keadaan darurat dan perlu dilakukan evakuasi
- Peralatan untuk penerangan tambahan agar pekerja dapat melihat dengan jelas dalam bekerja dan keluar secepatnya dari ruangan dalam keadaan darurat
- Peralatan lain, seperti tangga, tripod dan fall arrestor, full body harness, serta penyelamatan dan kondisi darurat
9. Bagaimana penyelamatan dan tanggap darurat di ruang terbatas?
Pengurus (pihak manajemen) wajib memilih tim penyelamat dan tanggap darurat, memberi pelatihan, dan mengevaluasi kemampuan mereka secara berkala. Juga menginformasikan tim penyelamat dan tanggap darurat mengenai bahaya yang ada di ruang terbatas yang menjadi lokasi penyelamatan.
Peraturan penyelamatan dan tanggap darurat harus mencakup:
- Prosedur penyelamatan dan peralatan yang digunakan
- Keselamatan kebakaran
- Pengendalian sekitar lokasi
- Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
- Pelayanan gawat darurat dan pelatihan
Selain melakukan penyelamatan dengan memanggil tim penyelamat untuk masuk ke ruang terbatas, penyelamatan tanpa harus memasuki ruangan juga dapat dilakukan, kecuali bila peralatan untuk menyelamatkan pekerja tersebut bisa meningkatkan risiko atau tidak dapat menyelamatkan petugas utama.
Dalam penyelamatan ini, personel dapat menggunakan sistem retrieval atau penarikan kembali. Dalam sistem retrieval ini, semua petugas utama dan petugas madya harus menggunakan full body harness yang dipasangkan ke alat mekanis penarik.
10. Tahapan apa saja yang harus diperhatikan saat bekerja di ruang terbatas?
Beberapa tahapan persiapan, yaitu:
- Memastikan kondisi dan keamanan di area kerja ruang terbatas sebelum pekerjaan dimulai.
- Melakukan risk assessment. Penilaian risiko harus dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risikonya, dan menentukan tindakan pengendalian yang harus dilakukan, sehingga segala risiko yang ada di ruang terbatas dapat diminimalkan.
- Membuat izin kerja untuk memasuki ruang terbatas yang mengharuskan izin masuk.
- Memastikan sistem komunikasi yang diperlukan sudah memadai. Pastikan komunikasi antara pekerja yang ada di dalam dengan pekerja yang ada di luar ruang terbatas terjalin dengan mudah, cepat, dan jelas.
- Melakukan pengujian udara atau mengecek kandungan gas untuk memastikan atmosfer bebas dari uap atau gas beracun dan mudah terbakar dan konsentrasi oksigen di dalam ruangan memadai.
- Mempersiapkan APD dan peralatan pendukung yang diperlukan harus mempertimbangkan kemungkinan atmosfer yang mudah terbakar, emisi dari asap/ gas, risiko listrik, dan bahaya teknik (terperangkap, terjatuh, dll.).
- Melakukan isolasi gas, cairan, dan material lainnya. Ruang terbatas perlu diisolasi dari kemungkinan masuknya material yang bisa membahayakan pekerja yang berada di dalam ruangan seperti penutupan pipa atau saluran, menyelipkan bahan penyekat, dan menggunakan dua lapis katup isolasi.
- Melakukan isolasi peralatan mekanik dan listrik. Penguncian dan pelabelan diperlukan untuk mengisolasi peralatan mekanik dan listrik untuk mencegah kecelakaan kerja yang diakibatkan paparan langsung dari peralatan mekanik dan listrik.
- Melakukan pembersihan dan pembuangan gas dan cairan di ruang terbatas. Tekanan dalam ruang terbatas harus diturunkan dan sisa cairan harus dibuang melalui saluran pembuangan.
- Menggunakan sistem ventilasi yang diperlukan. Penggunaan ventilasi tambahan juga diperlukan untuk memastikan pasokan udara segar di ruang terbatas sudah cukup.
Ketika bekerja:
- Sedikitnya satu orang harus berada di luar ruangan selama kegiatan berlangsung.
- Selalu patuhi rambu K3 ruang terbatas yang terdapat di area kerja.
- Selalu cek kandungan gas dan temperatur dalam ruang terbatas.
- Jika Anda menggunakan alat bantu pernapasan dengan pasokan oksigen, selalu cek kondisi tabung dan kandungan oksigennya.
Pastikan pada saat pelaksanaan kerja semua tata cara diikuti dan setiap pekerja yang terlibat melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing serta menggunakan pelindung diri yang direkomendasikan dan tertera pada izin kerja. Untuk menunjang pelaksanaan kerja yang aman sesuai prosedur, diperlukan juga training ruang terbatas bagi tenaga kerja yang bekerja di ruang terbatas.
Lakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada peralatan dan material yang tertinggal, semua pekerja sudah keluar dari ruang terbatas, semua isolasi sudah dibuka dan posisinya benar, dan semua izin sudah dikembalikan dan ruangan telah ditutup.